Senin, 25 Agustus 2014

Proses perubahan perilaku kerja dengan memanfaatkan internet



Kita ambil proses perubahan perilaku kerja memanfaatkan internet dari dalam pelajar
Internet merupakan suatu jaringan komputer satu dengan komputer yang lain saling terhubung untuk keperluan komunikasi dan informasi. Internet kepanjangan dari international network. Internet sering juga diartikan sebagai jaringan komputer di seluruh dunia yang berisikan informasi dan sebagai media komunikasi data yang berupa gambar, suara, video, dan juga teks.
Banyak orang berpendapat bahwa internet membawa pengaruh buruk bagi pelajar. Akan tetapi, opini ini harus dikritisi. Internet tidak selamanya berdampak negatif. Internet juga memberi banyak manfaat yang membantu perkembangan seorang individu, khususnya para pelajar, misalnya: para pelajar lebih mudah dan cepat mendapatkan informasi, dan internet bisa membantu pelajar untuk bisa belajar dimanapun ia berada.
Walaupun demikian, Internet juga sangat berpengaruh bagi pola perilaku pelajar. Dalam kehidupan sehari-hari, kita biasa menemukan pelajar-pelajar yang bolos demi untuk bermain internet. Dari sinilah masyarakat berlomba-lomba untuk membuat jasa-jasa atau warung-warung internet atau biasa disebut dengan warnet. Disetiap warnet mempunyai harga-harga yang sangat bervariasi dan terjangaku dan pas bagi kantong-kantong atau uang saku pelajar. Bukan hanya itu, penggunaan internet berkembang dengan pesat. Kini masyarakat dapat dengan mudah mengakses internet di warnet atau melalui laptop dengan modem ataupun wireless-connected, bahkan lewat HP
Internet juga mempunyai situs-situs dewasa yang bebas dibuka orang-orang, dan sangat mudah untuk di download. Para pelajar yang baru mengenal internet biasanya menggunakan fasilitas ini untuk mencari hal yang aneh-aneh. Seperti gambar-gambar yang tidak senonoh, atau video-video aneh yang bersifat asusila lainnya yang dapat mempengaruhi jiwa dan kepribadian dari pelajar itu sendiri, sehingga pelajar terpengaruh dan mengganggu konsentrasinya terhadap proses pembelajaran disekolah. Banyak para pelajar kurang tahu akan dampak dari video-video tersebut. Video tersebut dapat merusak moral bangsa kita, namun tidak semua pelajar melakukan hal yang demikian, hanya segelintir pelajar yang usil saja yang dapat melakukannya karena kurang memiliki rasa tanggung jawab terhadap diri pribadi dan sekitarnya, namun pada umumnya internet digunakan oleh setiap pelajar untuk mencari atau mendapatkan informasi
Internet juga menyimpan rasa kecanduan bagi penggunanya. Kecanduan inilah yang memunculkan dampak negatif dalam perilaku seorang pengguna internet, misalnya: mencuri, berbohong, kabur dari rumah, merokok, seks bebas, tawuran, menenggak minuman keras, dan mengonsumsi narkoba. Kecanduan internet juga dapat mengakibatkan gangguan mental seperti:
 1) Online Intermittent Explosive Disorder (OIED), gangguan kepribadian berupa emosi yang meledak-ledak saat online
2) Low Forum Frustration Tolerance (LFFT), mencari-cari kepuasan segera atau penghindaran dari rasa sakit dengan segera
3) Munchausen Syndrom, membuat kebohongan, menirukan, menambah buruk suatu keadaan, atau mempengaruhi diri sendiri agar sakit dengan tujuan diperlakukan seperti orang sakit
 4) Online Obsessive-Compulsive Personality Disorder (OOCPD), gangguan kepribadian yang tergoda untuk memaksa orang lain pada saat online khususnya masalah bahasa
 5) Low Cyber Self-Esteem (LCSE) atau penghargaan terhadap diri sendiri yang rendah
6) Internet Asperger’s Syndrome, hilangnya semua aturan sosial dan empati pada diri seseorang, disebabkan tanpa alasan selain hanya secara kebetulan berhadapan dengan sebuah benda mati seperti berkomunikasi via papan tombol dan monitor pada suatu waktu.
 Dampak  ini yang menjadi masalah dalam penggunaan internet,. Adalah tugas para orang tua, pendidik, dan orang yang tahu akan bahaya kecanduan internet untuk mencegah para pelajar menjadi kecanduan internet.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar