Kita ambil proses perubahan perilaku kerja memanfaatkan internet dari dalam pelajar
Internet
merupakan suatu jaringan komputer satu dengan komputer yang lain saling
terhubung untuk keperluan komunikasi dan informasi. Internet kepanjangan
dari international network. Internet sering juga diartikan sebagai
jaringan komputer di seluruh dunia yang berisikan informasi dan sebagai
media komunikasi data yang berupa gambar, suara, video, dan juga teks.
Banyak orang berpendapat bahwa
internet membawa pengaruh buruk bagi pelajar. Akan tetapi, opini ini
harus dikritisi. Internet tidak selamanya berdampak negatif. Internet
juga memberi banyak manfaat yang membantu perkembangan seorang individu,
khususnya para pelajar, misalnya: para pelajar lebih mudah dan cepat
mendapatkan informasi, dan internet bisa membantu pelajar untuk bisa
belajar dimanapun ia berada.
Walaupun demikian, Internet juga
sangat berpengaruh bagi pola perilaku pelajar. Dalam kehidupan
sehari-hari, kita biasa menemukan pelajar-pelajar yang bolos demi untuk
bermain internet. Dari sinilah masyarakat berlomba-lomba untuk membuat
jasa-jasa atau warung-warung internet atau biasa disebut dengan warnet.
Disetiap warnet mempunyai harga-harga yang sangat bervariasi dan
terjangaku dan pas bagi kantong-kantong atau uang saku pelajar. Bukan
hanya itu, penggunaan internet berkembang dengan pesat. Kini masyarakat
dapat dengan mudah mengakses internet di warnet atau melalui laptop
dengan modem ataupun wireless-connected, bahkan lewat HP
Internet juga mempunyai
situs-situs dewasa yang bebas dibuka orang-orang, dan sangat mudah untuk
di download. Para pelajar yang baru mengenal internet biasanya
menggunakan fasilitas ini untuk mencari hal yang aneh-aneh. Seperti
gambar-gambar yang tidak senonoh, atau video-video aneh yang bersifat
asusila lainnya yang dapat mempengaruhi jiwa dan kepribadian dari
pelajar itu sendiri, sehingga pelajar terpengaruh dan mengganggu
konsentrasinya terhadap proses pembelajaran disekolah. Banyak para
pelajar kurang tahu akan dampak dari video-video tersebut. Video
tersebut dapat merusak moral bangsa kita, namun tidak semua pelajar
melakukan hal yang demikian, hanya segelintir pelajar yang usil saja
yang dapat melakukannya karena kurang memiliki rasa tanggung jawab
terhadap diri pribadi dan sekitarnya, namun pada umumnya internet
digunakan oleh setiap pelajar untuk mencari atau mendapatkan informasi
Internet juga menyimpan rasa
kecanduan bagi penggunanya. Kecanduan inilah yang memunculkan dampak
negatif dalam perilaku seorang pengguna internet, misalnya: mencuri,
berbohong, kabur dari rumah, merokok, seks bebas, tawuran, menenggak
minuman keras, dan mengonsumsi narkoba. Kecanduan internet juga dapat
mengakibatkan gangguan mental seperti:
1) Online Intermittent Explosive Disorder (OIED), gangguan kepribadian berupa emosi yang meledak-ledak saat online
2) Low Forum Frustration Tolerance (LFFT), mencari-cari kepuasan segera atau penghindaran dari rasa sakit dengan segera
3) Munchausen Syndrom,
membuat kebohongan, menirukan, menambah buruk suatu keadaan, atau
mempengaruhi diri sendiri agar sakit dengan tujuan diperlakukan seperti
orang sakit
4) Online Obsessive-Compulsive Personality Disorder (OOCPD), gangguan kepribadian yang tergoda untuk memaksa orang lain pada saat online khususnya masalah bahasa
5) Low Cyber Self-Esteem (LCSE) atau penghargaan terhadap diri sendiri yang rendah
6) Internet Asperger’s Syndrome,
hilangnya semua aturan sosial dan empati pada diri seseorang,
disebabkan tanpa alasan selain hanya secara kebetulan berhadapan dengan
sebuah benda mati seperti berkomunikasi via papan tombol dan monitor
pada suatu waktu.
Dampak ini yang menjadi masalah
dalam penggunaan internet,. Adalah tugas para orang tua, pendidik, dan
orang yang tahu akan bahaya kecanduan internet untuk mencegah para
pelajar menjadi kecanduan internet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar